TES SIDIK JARI / FINGER PRINT TEST TIDAK ILMIAH?

13

Tes Sidik jari tidak ilmiah?

Jika Anda sepakat dengan judul di atas maka Anda didukung oleh Prof SARLITO WIRAWAN SARWONO (Guru Besar Fakultas Psikologi UI)

Selengkapnya silakan klik di:

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/399057/1/

Tidak ada manusia yang sempurna, walau beliau seorang professor. Maka inilah tanggapan kami (sebagian besar kami kutip dari komunitas sekolah rumah):

Beliau bilang tidak menemukan sama sekali landasan ilmiah test sidik jari.

Beliau belum/tidak bisa menemukan dasar ilmiah di internet bukan berarti riset terkait itu tidak ada. Bisa jadi karena risetnya belum dipublikasikan (secara khusus pada provider jurnal tertentu), bisa jadi dipublikasikan tapi tidak dalam bahasa inggris, atau bisa jadi mencarinya di tempat yang salah. Rafting di Malang?

Berikut beberapa riset yang berkaitan dengan finger print dan kecerdasan yang bisa ditemukan di internet.

Dalam bahasa Rusia:
Fingerprints Help Choosing Job
http://www.russia- ic.com/ news/show/ 8479/
Fingerprints will help choose profession
http://strf.ru/science.aspx? CatalogId= 222&d_no= 21114

Atau biar gampang, silahkan baca dari sini saja:
http://www.handresearch.com/news/ fingerprints- psychological- patterns- personality.htm

Dari Chinese Journal of Anatomy
Research on dermal ridge in students with high intelligence
http://en.cnki.com.cn/Article_en/ CJFDTOTAL- JPXZ200201023.htm

Dan lain2nya yang juga mengaitkan fingerprint dengan kecerdasan
http://en.cnki.com.cn/Article_en/ CJFDTOTAL- HNYK198901009.htm
http://en.cnki.com.cn/Article_en/ CJFDTOTAL- RLXB501.005.htm
http://en.cnki.com.cn/Article_en/ CJFDTOTAL- RLXB501.005.htm
http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/ 15083589

Jurnal yg bahas tentang kaitan pola sidik jari dan kecerdasan, dalam studi
amatan kecerdasan musikal
http://books.google.com/books? id=44WZSQAACAAJ& dq=dermatoglyphi cs&hl=en& ei=RBqqTdvoEZCov QPpn_GeCg& sa=X&oi=book_ result&ct= result&resnum= 3&ved=0CDMQ6AEwA g

Penting untuk diketahui bahwa dasar analisa sidik jari ini berasal terutama dari wilayah Asia, terutama Cina dan India. Sehingga amatlah wajar manakala
penelitian dari wilayah tersebut tidak mudah ditemukan. Outbound di Malang?

Jika semisal saja ilmuwan barat mengatakan “Omong kosong herbal dan jamu bisa membuat sehat apalagi menyembuhkan penyakit. Sains belum (mampu) membuktikannya!”

Apakah lantas Anda memilih untuk percaya atau tidak percaya?

Bukankah itu pilihan?
Biarlah mereka yg memilih mendasarkan keputusan mereka pada ‘riset’ untuk tetap seperti itu. Mereka mungkin butuh diyakinkan melalui hasil laboratorium betapa kandungan kimiawi tertentu dari herbal dan jamu bereaksi pada bagian tubuh tertentu. Rafting di probolinggo?

Mereka mungkin juga menunggu adanya riset yg membuktikan betapa ada benang syaraf yg menghubungkan antara otak bagian tertentu di lokasi spesifik tertentu dengan jari tertentu. Wisata di Malang?

Riset tentang sidik jari dan kecerdasan biasanya tidak dilakukan dengan cara membedah otak manusia. Bahkan teori multiple intelligence saja tidak muncul dari cara seperti itu.

Bila lantas ada yg memilih bersikeras untuk tidak bersepakat, ya tidak mengapa. Ketika orang memilih untuk tetap menggunakan jamu meskipun sains belum bisa membuktikan, kan juga tidak mengapa. Rafting di Batu Malang?

tes psikologi di MAN 3 Malang
tes psikologi di MAN 3 Malang

Lantas kenapa analisa sidik jari menjadi cemoohan beberapa pihak? Jawabannya adalah kurang lebih sebagai berikut:
1. Harganya yang “terlampau” mahal. Coba deh, kalau murah apa masih
dipermasalahkan 🙂
2. Salah tangkap informasi dari sang pelanggan atau siapapun itu yang
lantas ramai berkumandang.
3. Klaim yang sangat berlebihan dari pemasar, entah karena dia sendiri
yang belum paham atau memang sengaja berbual.

Beliau menyamakan tes sidik jari hampir mirip dengan ramalan

Analisa sidik jari bukanlah ramalan. Analisa sidik jari tidaklah melakukan pembacaan atas masa depan seseorang. Justru yang disajikan oleh analisa sidik jari adalah bacaan dari bentukan masa lalu, yakni faktor genetis (nature)
seseorang, sejak dia berada dalam kandungan.

Hasil analisa sidik jari tidaklah menjadi jaminan sukses seseorang. Untuk bisa sukses, seseorang harus mengalami pengasuhan (nurture), pengondisian, dan penggemblengan diri yang baik. Apa yang lantas diberikan oleh analisa sidik jari adalah informasi untuk dijadikan dasar penggemblengan itu, di antara sekian sumber informasi yang lain.

Sehingga lebih tepatnya, analisa sidik jari merupakan metode “pembacaan”, yakni pembacaan potensi seseorang. Dari hasil bacaan kita bisa mengatakan
semisal seperti ini: “Berdasarkan hasil bacaanmu yang menyatakan bahwa dirimu adalah pembelajar kinestetik, maka kamu akan berpotensi sukses manakala kamu belajar dengan cara mengalami dan berinteraksi, dst dst”.

Test Sidik Jari tidaklah meramal masa depan yang bersangkutan, namun kita tunjukkan betapa potensi dia untuk sukses menjadi amat besar secara signifikan manakala dia menggunakan informasi analisa potensi dia saat ini untuk membangun masa depannya. Namun apakah dia bisa sukses? Ya belum tentu.

Analisa sidik jari bukanlah ramalan nasib. Analisa sidik jari melakukan identifikasi bakat genetis; namun untuk bisa sukses, faktornya sudah pasti bukan hanya dari bakat.

Hasil analisa sidik jari tidak lantas menunjukkan betapa seseorang nanti bisa menjadi cerdas, jujur, berbakti pada kedua orang tuanya, bertaqwa, dan sholeh. Itu adalah klaim yang sangat keterlaluan.

Dan ini yang penting: hasil analisa sidik jari tidak dimaksudkan untuk melalaikan orang tua dari monitoring minat dan pengondisian lingkungan asuh.

Orang tua tidak sebaiknya mendasarkan hasil analisa sidik jari sebagai satu-satunya acuan pengetahuan untuk memahami anak. Orang tua harus membuka hati dan perhatian; analisa sidik jari sekedar mengambil peran pembuka, untuk membantu orang tua bisa lebih memahami tipikal dan bakat anak-anaknya.

Untuk bakat yang “kuat”, maka orang tua bisa mengkapitalkannya. Untuk
bakat yang “lemah”, orang tua tidak perlu terlalu ‘ngoyo’ di sana; karena selain
amat susah dan mahal untuk menginvestasikan pengembangan kompetensi yang bukan bakatnya, si anak juga tidak akan berbahagia ketika dipaksa melakukan sesuatu atau bahkan menjadi ahli di bidang-bidang yang dia tidak punya atau miskin bakat di bidang tersebut.

Lantas apa manfaat test sidik jari / finger print?

Berikut ini beberapa manfaat realistis dari analisa sidik jari:
1. Membuat orang merasa lebih percaya diri, dengan mengetahui bakat dan potensi mereka.
2. Membuat mereka lebih menyukai diri sendiri, muncul penghargaan, apresiasi dan rasa syukur. Hal ini bisa menumbuhkan PD untuk
berkembang secara mandiri, sehingga mereka menjadi lebih mampu untuk
menggerakkan diri sendiri.
3. Membantu orang untuk bisa lebih berani memilih, atau merasa mantap
dengan pilihannya sendiri.
4. Membantu orang dalam memilih penjurusan/profesi yang sesuai dengan
bakatnya.

Meskipun minat sangatlah penting, rekomendasi yang didasarkan pada bakat membantu anak untuk bisa memilih jurusan yang betul-betul bisa membuatnya nyaman, bukan memilih sekedar berdasarkan paksaan dan pengaruh orang lain yang tidak sesuai dengan bathin dirinya.

Dalam report test sidik jari, belum bicara tentang kondisi masa depan. Sama seperti THE SECRET yang dalam konsepnya mengharuskan kita untuk tidak sekedar menginginkan secara nyata, tapi juga harus bertindak secara nyata.

Analisa sidik jari memang tidak melingkupi aspek tindakan. Itu sudah ranahnya orang tua, guru, lingkungan dan seterusnya.

Lha lantas kalau memang tidak bisa meramal sukses dan sekedar mengetahui aspek nature (bakat) dan tidak mendeteksi nurture (pola pembinaan), lantas buat apa membayar mahal-mahal?

Lha iya, memang tidak perlu mebayar mahal seharusnya. Kalau memang maksud dan manfaatnya baik, maka harusnya jangan dieksklusifkan sedemikian rupa. Anak-anak yang kurang beruntung (kurang mampu) harus juga punya kesempatan untuk bisa lebih diberdayakan dari analisa sidik jari ini.

Bagaimana kaitan antara pembacaan bakat ini dengan minat?

Penting dipahami: analisa sidik jari hanya dimaksudkan untuk membaca bakat seseorang, yaitu dia terlahir dengan kemampuan apa. Namun analisa ini TIDAK BISA membaca minat. Karena minat bukanlah bawaan dari lahir. Dan faktanya sidik jari sudah terbentuk sejak kita di dalam kandungan.

Lantas bukankah untuk bisa sukses yang lebih penting itu minat daripada bakat?

Itu pendapat. Maka silahkan jika ada yang berpendapat semacam demikian. Yang jelas orang dan lembaga berikut tidak berpendapat demikian. Silahkan dibrowse kalau ada waktu.
*Doug Rath from Talent Plus, educational psychology expert.
*Dr. Joseph A. Michelli, best-selling business books author
*Marcus Buckingham, motivational speaker, trainer, public leader, researcher and author (yang ini bukunya sudah diterbitkan di Indonesia).
*HRM Singapore

Prinsip mereka:
Prestasi = Bakat x Investasi

Jadi Prestasi adalah pengembangan Bakat dikolaborasikan denga investasi (belajar, berlatih, dll). Ingat, BAKAT….bukan minat!

Silahkan lihat film 3 Idiots yang luar biasa itu. Film ini menggambarkan betapa pentingnya kita berkembang berdasarkan bakat-bakat terbesar kita dan untuk mengarahkan minat kita ‘agar sesuai’ dengan bakat tersebut.

Bisakah kita menjadi apapun yang kita mau dengan mendasarkan minat dan mengabaikan bakat? BISA, tapi SUSAH dan TIDAK BAHAGIA.

Faktanya, mereka yg hanya mendasarkan minat tapi dengan bakat yang payah, tidak akan bisa mencapai prestasi istimewa di atas rata-rata. Dan sekali lagi, dia tidak bahagia dalam menjalaninya.

Kita gunakan analisa sidik jari untuk membantu seseorang menemukan bakatnya. Dan di dalam bakatnya itulah seseorang bisa merasakan nikmat karena meminatinya. Dari situlah kemudian dia jadi pribadi yang lebih percaya diri dan lebih berbahagia atas pilihan-pilihannya.

Kalau memang tujuannya sekedar membaca bakat, berarti tidak harus dengan sidik jari dong?

Lha iya, memang tidak harus. Namun apapun yang baik dalam diri kita dan anak kita tidak ada salahnya untuk diketahui dan diberdayakan.

Dan, hal tersebut tidak boleh membuat orang tua jadi berlepas tangan dan leha-leha. Analisa sidik jari dan analisa apapun dimaksudkan untuk membuat orang tua jadi lebih efektif dan efisien dalam mengasuh putra putrinya.

Untuk pemesanan rafting di Songa Rafting Probolinggo, Kasembon Malang, KaliWatu Batu, Batu Alam Rafting, Pacet Rafting, Kediri Rafting dan daerah yang lain, untuk konsultasi dan booking Training Motivasi, Outbound, Wisata, Travel dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:

JAKARTA

Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220

Mobile: 085 311 091 054 / 081 334 664 876

SURABAYA

Jl. Purwodadi 2 No. 54B Surabaya

Mobile: 087 836 152 078 / 085 755 059 965

MALANG

Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang

Mobile : 082 231 080 521 / 0858 1219 5551

Pin BB : 5E0C2C45

Email :

indonesiasukses@yahoo.com

indonesia.tips@gmail.com

Terbuka Peluang / Lowongan Kerja bagi Anda untuk menjadi: tainer/speaker, marketing, fasilitator, desainer, editing dan crew.

Bagi yang berminat silahkan kirim CV ke kantor kami / via email.

Salam Excellent…!!!

13 thoughts on “TES SIDIK JARI / FINGER PRINT TEST TIDAK ILMIAH?

  1. saya setuju, bahwa konsep tes sidik jari bukan ramalan, yang ingin mengetahui nasib kita di masa datang. namun hal tersebut hanyalah tes diagnosis belaka, sama seperti dokter yang mendiagnosis pasien dengan stetoskop. “anda menderita maag”, apa mesti harus mengoperasi lambung? tidak kan, cukup mengecek denyut nadi, detak jantung dsb dsb yang nota bene dari luar. oke

  2. Benar2 sakti ya test sidik jari. Hebat, saya baru tahu sidik jari bukan hanya untuk mendeteksi penjahat tapi bisa juga untuk mendeteksi bakat dan minat. Hebat…

  3. silahkan cari buku2 referensinya di toga mas dan gramedia ada banyak….sebaiknya tidak komentar dulu sebelum tahu. Tq

  4. Saya menyarankan adalah sbb :
    1. Disarankan untuk memilih fingerprint analisa karakter dan potensi perlu tahu tentang metode riset dan teori dasar psikologi yang terkait laporan analisa psikologi.
    2. banyak WEB yang tidak menyajikan informasi yang benar tentang fingerprint yang seolah olah menyakinkan bahwa fingerprint adalah ilmiah. perlu cermat dan hati hati
    3. Fenomena fingerprint untuk analisa karakter dan potensi memang harus dicermati secara arif dan digunakan secara terbatas selama pengaruh katakter genetika masih dominan (sekitar usia 8 tahun kebawah) dan untuk usia 8 tahun keatas dianjurkan untuk menggunakan psikometri (tes psikologi) umum karena dimungkinkan anak mengalami perubahan potensi dan karakter karena perkembangan kognisi dan lingkungan
    4. Sangat ditidak dianjurkan untuk remaja maupun dewasa karena sudah pasti karakter dan potensi yang ada sangat dipengaruhi memampuan kognisi, lingkungan, peran psikologi dan banyak hal lainnya.
    5. Adalah hal yang sangat tidak dapat dipertanggungjawabkan apabila analisa fingerprint digunakan sebagai standar mengambil keputusan dalam memilih bidang pekerjaan atau bidang jurusan dalam pendidikan karena karakter yang dihadapi sekarang ini bukanlah karakter yang sama seperti pada waktu lahir dan dipernah mengalami perubahan apapun.
    contoh : Banyangkan kalo karakter potensi sekarang ini tidak cocok dibidang arsitektur karena lemah dibidang kreatifitas, kecerdasan visual spasial rendah, tipe globlal tetapi kalau hasil analisa fingerprint menentukan cocok dibidang arsitektur pertanyaan akan pilih mana? pilih arsitektur sesuai dengan karakter genetika tetapi yang dihadapi sekarang ini tidaklah demikian. Kalau saya akan memilih yang sesuai dengan karakter sekarang ini yaitu tidak memilih arsitektur….

    semoga memberikan informasi yang berimbang tentang analisa fingerprint untuk karakter dan potensi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.