OLAH VOKAL PUBLIC SPEAKING
Definisi Olah Vokal
Olah vokal tidak lain ialah pengaturan suara supaya suara yang dihasilkan bisa didengar jelas, tepat, indah dan berjiwa dengan menggunakan teknik pernafasan yang baik sehingga komunikasi menjadi efektif
Mengapa olah vokal perlu dilakukan? Karena suara memiliki pengaruh 38% dari komunikasi kita. Pribadi yang matang, percaya diri dan berdikari terpantul melalui suaranya. Ekspresi suara memberi efek untuk meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap kita karena suara memancarkan energi, antusiasme dan kegairahan. Suara yang baik mampu menciptakan hubungan yang baik. Suara yang membuat yakin bisa menimbulkan kesan professional. Selain itu suara yang jelas bisa meningkatkan kepercayaan bisnis
www.tips-indonesia.com, 087836152078[/caption]Unsur-Unsur Dalam Olah Vokal
Unsur Dalam Olah Vokal:
Ada banyak unsur yang terdapat dalam olah vokal yang perlu diperhatian salah satu adalah:
Artikulasi (Kejelasan)
Artikulasi menjadi hal utama ketika Anda berbicara di depan umum. Kebiasaan berbicara terlalu cepat akan menghilangkan beberapa huruf dalam kalimat dan membuat pendengar merasa terganggu. Kita bisa melakukan latihan artikulasi dengan cara berulang kali mengucapkan huruf vokal A-I-U-E-O
Ingat, tidak butuh terburu-buru dalam menyampaikan sebuah pesan. Yang terpenting yaitu bagaimana penyajian pesan itu supaya menjadi jelas dan gampang dipahami
Intonasi (Nada bicara)
Intonasi tidak lain ialah tinggi rendahnya nada kalimat yang memberikan penekanan pada kata-kata tertentu di dalam sebuah kalimat. Intonasi suara yang baik yaitu intonasi suara ketika Anda sedang berbicara biasa pada orang lain
Volume
Pengaturan volume Public Speaking kita harus disesuaikan supaya sesuai di pendengaran audiens. Ketika berbicara, secara langsung kita dapat memanage volume. Berbicara berdua, berbisik, dan di depan orang banyak tentu memerlukan volume yang berbeda
Ketika berbicara di depan sekelompok orang atau di suatu rapat, hal penting yang perlu diperhatikan adalah tidak mengarahkan pembicaraan pada orang tedekat atau barisan paling depan. Atur volume dengan baik supaya semua orang mampu mendengarkan dengan baik
Salah satu pedomannya yaitu “berbicaralah pada orang paling belakang”. Maksudnya, berbicara dengan volume yang sekiranya dapat didengarkan semua peserta
Speed/Tempo (Kecepatan berbicara atau cepat lambatnya pengucapan)
Jika berbicara terlampau cepat, audiens tidak memiliki waktu cukup dalam menangkap pesan yang kita sampaikan. Yang paling baik yaitu “tempo sedang”, namun sekali-kali percepat dan perlambat. Ini akan membuat pembicaraan kita menarik
Pace (Langkah atau ketukan tetap dalam berbicara)
Hal ini tidak lain ialah bumbu dalam tehnik Public Speaking. Pace merupakan derap langkah yang perlu diperhatikan dalam cara berbicara kita. Layaknya bernyanyi Public Speaking juga mempunyai irama. Kita bisa melatih hal tersebut dengan berbicara dengan menjentik-jentikan jari kita untuk mengatur tempo yang sesuai
Pause (pengaturan jeda per kalimat)
Dengan memberikan jeda, maksud pembicaraan kita akan lebih terasa efeknya. Ini bermanfaat untuk membuat audiens dan lawan bicara kita penasaran dengan apa yang akan kita sampaikan selanjutnya. Kita bisa memberikan tanda baca jeda di script pidato kita. Tentunya di beberapa titik yang kita pikir bisa menjadi hal yang fantastis
Pause ialah senjata yang sapuh ketika sedang pidato dan orasi yang disampaikan Adolf Hitler. Dimana Adolf Hitler mahir dalam menggunakan jeda. Dia memakai jeda hingga 7 menit dan audiens masih tetap disana, tidak bergeming, penarasar dengan apa yang disampaikannya selanjutnya
Aksentuasi/Stressing (penekanan kata atau kalimat tertentu)
Aksentuasi atau tekanan sering terletak pada suku kata yang terakhir. Maksud dari tekanan nada yaitu penonjolan salah satu bagian ujaran yang muncul oleh perbedaan di sekelilingnya
Ibarat suatu bahasa tulis aksentuasi sama halnya dengan cetak tebal. Tujuannya supaya lebih dimengerti, meluruskan maksud, memberi kesan lebih kuat, dan mempercepat impact
Phrasering (Pemenggalan kalimat)
Hal esensi yang harus diperhatikan dalam phrasering yaitu mengenal titik atau koma. Tanda titik atau koma ialah lokasi melakukan pengambilan nafas. Dengan demikian tidak diperbolehkan melakukan pengambilan nafas di luar tanda yang telah diberikan
Inflection (Perubahan nada suara)
Atur volume dengan sekali-kali meningkatkan atau menurunkannya. Ini dapat menciptakan penekanan. Apabila kita menurunkan suara sampai berbisik ketika menyebutkan satu-dua kalimat, ini membuat audiens mendadak memberikan perhatian penuh. Tapi hati-hati, tidak perlu terlalu sering memakai cara ini
Latihan Tehnik Olah Vokal
Berikut ini beberapa cara yang bisa digunakan untuk melatih olah vokal, diantaranya:
Latihan Pengucapan atau Artikulasi
Dimaksudkan untuk melancarkan kemampuan audiens dalam mengucapkan kata-kata. Contohnya mengucapkan huruf a, i, u, e, o. Disamping huruf hidup, terdapat juga huruf mati yang perlu dilatih pengucapannya seperti d, m, n, c, j, t, b, p, z dan sebagainya
Dalam kehidupan sehari-hari ada kata-kata yang cukup sulit untuk diucapkan misalnya : konstutisional, strukturisasi, korpri, institusi, meminimalisir, dan sebagainya
Untuk melatih artikulasi, coba ucapkan sejumlah 10 kali kalimat-kalimat dibawah ini;
“Kepala diurut kelapa diparut”
“Saya naik sedan ke Surabaya”
“Saya tersedu sedang mendengar berita itu”
Latihan Kelancaran
Membiasakan diri mengucapkan kata-kata serta membaca naskah dengan cara cepat perlu Anda lakukan. Kecepatan berbicara dan improvisasi perlu dilatih. Cobalah untuk mengubah-ubah kecepatan berbicara Anda selama presentasi. Kecepatan bicara yang tetap sepanjang presentasi akan membuat audiens merasa bosan. Mungkin Anda akan berbicara agak lambat di awal presentasi untuk membiasakan audiens dengan suara Anda. Cukup cepat pada hal-hal yang biasa aja dan cukup pelan saat memasuki poin utama. Tidak berbicara terlalu cepat, karena bisa menyulitkan audiens untuk menangkap maksud Anda. Ada yang bicara kecepatan berbicara normal yaitu 125 kata per menit. Anda bisa menguji kecepatan berbicara Anda dengan bantuan timer atau stopwatch. Apabila tidak, mintalah bantuan seorang teman Anda. Bicaralah di depannya dan mintalah pendapat darinya mengenai kecepatan berbicara Anda
Latihan Intonasi atau Nada
Dalam berbicara harus ada lagu bicara yang nadanya berubah-ubah supaya tidak monoton dan audiens bisa paham dengsn apa yang kita sampaikan. Karena itu, diperlukan adanya latihan intonasi dalam berbicara. Cobalah ucapkan kalimat dibawah ini untuk melatih intonasi kita;
“Es teh manis” yang artinya rasa teh tersebut manis, dan
“Es teh manis” yg artinya lawan bicara berwajah manis
Latihan volume Suara
Ucapkan “Siapa yang tertawa sendiri disana” sejumlah 5 kali dengan nada yang makin keras namun dengan nada tetap
Ucapkan “Kamu betul-betul hebat” sejumlah 5 kali dengan nada yang makin pelan namun dengan nada tetap
Latihan Tempo
Tempo yaitu cepat lambatnya seseorang dalam mengucapkan kata. Bila kita mengucapkan kata atau kalimat terlampau cepat, adakalanya makna dari kalimat tersebut tidak dapat dipahami. Sebaliknya, apabila mengucapkan kata atau kalimat terlampau lambat, akan sangat membosankan. Tempo yang dipakai sangat bervariatif dalam membacakan sebuah kalimat supaya kita bisa menunjukkan sesuatu yang harus ditekankan
Untuk melatih tempo, coba gunakan hal dibawah ini;
“Saudara, monyet banyak terdapat di hutan Kalimantan” (tujuannya memberi penjelasan di hutan kalimantan banyak terdapat binatang yang bernama monyet)
“Saudara monyet banyak terdapat di hutan Kalimantan” (maksudnya di hutan kalimantan banyak terdapat binatang yang sama dengan monyet misalnya lutung, orang utan, dll)
“Saudara monyet banyak terdapat di hutan Kalimantan” (maksudnya yaitu mengejek lawan bicara sebagai monyet)
Latihan Warna Suara
Ucapkan kalimat “Sehari serasa setahun” dengan menggunakan warna suara kita yang asli setelah itu diulang-ulang dengan lebih besar, lebih kecil, parau, sengau, suara nenek-nenek, dsb
www.tips-indonesia.com, 087836152078[/caption]
PUBLIC SPEAKING SCHOOL MALANG
Hal-Hal Lain yg perlu diperhatikan dalam Olah Vokal:
1. Memakai suara diafragma atau perut sehingga suara akan terdengar lebih bertenaga (powerfull), jelas serta keras tanpa perlu berteriak. Cobalah mengucapkan kalimat dibawah ini dengan menggunakan satu tarikan nafas;
“Indonesia tanah tempat saya dilahirkan, tempat saya berbakti, tempat mengenyam suka dan duka, tempat saya dibesarkan, tempat saya merasa aman dan bahagia, tempat saya memuja namanya dan tanah tempatku selama-lamanya”
2. Rilex, tidak canggung / nervous, santai, melaksanakan relaksasi (stretching & breathing) apabila announcer rilex, sehingga suaranya juga akan terdengar lebih powerfull dan intonasinya terdengar lebih jelas
3. Apabila kita berbicara dengan menggunakan Microphone pastikan hal dibawah ini telah benar sehingga tidak akan merusak penampilan kita
- Ketingian microphone paling rendah yaitu sampai dagu dan paling tinggi sampai mulut
- Jarak mic dengan mulut tidak ada ukuran yang baku, sekitar 5-15 centimeter disesuaikan dengan volume suara
- Pastikan microphone dalam kondisi on sehingga tidak butuh diketuk-ketuk, ditiup-tiup, halo-halo, dll
- Melepas mic atau menaik-turunkan pastikan keadaan mic telah off
- Arah mic condong keatas
4. Popping
Popping berhubungan erat saat kita memakai mic. Popping, yang bermakna keluarnya udara lewat mulut ini akan menggangu pendengar. Suara menjadi blur dan tidak jelas. Minimalisir popping dengan cara melakukan latihan berbicara di depan kertas. Apabila kita berbicara kertas tidak bergetar, maka kita sudah bisa mengatur udara yang keluar dari mulut kita
5. Hilangkan Medok
Hal ini menjadi suatu keharusan untuk kita yang ingin tampil baik di atas panggung. Jauhi aksen area asal. Hal ini bisa dilatih tentunya. Beberapa area mempunyai masalah tersendiri dalam menyampaikan pesan. Orang sunda cenderung sulit dalam mengucapkan huruf ‘f’ yang melebur menjadi huruf ‘p’. Orang jawa mempunyai masalah dalam mengucapkan huruf ‘b’, ‘d’ dan ‘g’ yang di depannya senantiasa diikuti dengan huruf ‘n’ dan penekanan huruf. Orang Sulawesi mempunyai masalah dalam mengucapkan kata ‘au’ dan ‘ai’ yang melebur menjadi huruf ‘e’ (pantai = pante)
Bukan maksud penulis bertindak rasis, tetapi hal tersebut butuh diberi perhatian khusus. Karena audiens berasal dari khalayak luas dan beragam suku. Tentunya penyampaian menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta aksen normal sangat penting untuk diperhatikan
6. Penulisan
Hal ini berhubungan dengan bagaimana cara kita menulis naskah yang efektif tentang apa aja yang perlu kita sampaikan. Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, jangan merasa repot ketika harus menulis naskah. Sebab menulis naskah akan membantu kita dalam menyampaikan pesan di depan umum. Hal ini juga yang dipakai oleh para MC acara di stasiun-stasiun televisi. Mereka memakai cue card ketika memberi batasan pembicaraan mereka, supaya tidak keluar dari tema. Hal ini bisa membantu kita menjadi lebih tersusun dan tertata rapi
Dengan melaksanakan hal tersebut, maka kesan yang bisa dibentuk atau dihasilkan oleh para pendengar ialah:
Jujur karena diucapkan dengan tenang
Tulus karena diucapkan dengan niat dan sungguh-sungguh
Menggembirakan atau mempesona karena memakai tehnik berbicara yang baik (volume, kecepatan, intonasi)
Yakin karena diucapkan dengan lancar
Kebiasaan Tidak Baik yang bisa menghancurkan Vokal
Kebiasaan tidak baik yang bisa menghancurkan vokal antara lain:
1. Meniadakan huruf
Jangan sesekali berupaya meniadakan huruf, karena itu akan menjadi suatu kebiasaan dan membuat kita tidak profesional dalam bekerja
2. Malas membuka mulut
Sebagai announcer kita diharuskan membuka mulut selebar-lebarnya supaya kata yang terucap bisa terdengar dengan jelas
3. Berbicara dengan nada datar
Apabila ini terjadi, audiens akan merasa jenuh dan tidak tertarik. Oleh karena itu berilah sedikit penekanan pada kata-kata tertentu
4. Nada akhir kalimat berakhir sama dengan kalimat lain
Upayakan nada katika membaca kalimat awal berlainan dengan nada pada saat membaca kalimat penutupan
5. Kecepatan berbicara tidak teratur
Apabila hal ini terjadi maka pernafasan Anda terlihat kurang baik dan kalimat Anda menjadi berantakan sehingga tidak terdengar jelas oleh audiens. Bagi narator perlu memiliki kecepatan bicara yang stabil
6. Penekanan kata / suku kata yang kurang / tak tepat
Penekanan kata merupakan hal penting tetapi jangan sampai salah pilih, apabila ini berlangsung maka menjadi fatal dan justru terdengar aneh di telinga
7. Mengulangi atau memakai kata yang sama
Hal ini tentunya perlu kita hindari, karena jika terjadi akan memicu kesan bahwa kita bingung dan pesan yang disampaikan tidak jelas. Apalagi jika kita mengulangi kata yang sama melebihi dua buah dalam satu kalimat
8. Mengucapkan kata yang kurang penting
Tidak kita sadari, kita sering melakukan ini ketika lupa akan materi atau pesan yang akan kita sampaikan. Misalnya seperti menggunakan kata “hm……..” atau “ehhh……” atau “apa namanya…” dsb. Hal ini membuat kita tidak profesional dan audiens merasa kebingungan.
Untuk konsultasi Training Motivasi Malang, Outbound Malang, Batu Rafting, Kaliwatu Rafting, Wisata Malang, Travel dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut :
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 / 0858-5549-4440
SURABAYA
Jl. Nginden Semolo 44 Surabaya
Mobile: 087 836 152 078 / 085 755 059 965
MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
0858-5549-4440 (Arina)
0878-3615-2078 (Ibu Dini)
0858-4027-8033 (Ibu Olla)
0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)
0857-5505-9965 (Bapak Zidan)
Email : indonesia.tips@gmail.com