TIPS Indonesia

TEKHNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM DENGAN TRAINING PUBLIC SPEAKING DI MALANG

Kemampuan berbicara di depan umum tidaklah dimiliki setiap orang karena kemampuan ini berkaitan erat dengan citra pribadi. Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini  sering  disebut  dengan “pemimpin”. Kemampuan berbicara di depan umum  dapat  dimiliki   karena  adanya bakat alam (sering disebut “dilahirkan”),dengan menjalani pelatihan atau secara spontan muncul dalam situasi darurat (bersifat sementara).

Empat faktor penting yang menentukan Public Speaking yang berhasil yaitu dengan “Penggunaan Body Language Secara Tepat”, “Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran”, “Mengatasi Hambatan Kepribadian” serta “Penggunaan Alat Peraga.” Training public speaking di malang memberikan pelatihan luar biasa dengan materi yang dahsyat tentang public speaking di malang. Diperlukan pula persiapan yang mantap ,feeling dan finishing touch yang manis dan pelaksanaan yang meyakinkan. Berikut penjelasan penting mengenai beberapa kompenen dari artikel diatas:

  1. Mengatasi Hambatan Kepribadian
  • Seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang yang banyak akan gugup, gemetar, sakit perut (mulas), salah tingkah, berkeringat dingin,gagap, tegang, demam panggung yang biasa kita sebut “cemas”.
  • Kiat menghadapi kecemasan: (tambahkan keterangan sendiri waktu ceramah)

–         Organisasikan bahan presentasi Anda.

–         Berfokus pada relaksasi.

–         Berlatih.

–         Bernafas dalam – dalam.

–         Kontak mata.

–         Melepas ketegangan.

–         Visualisasikan.

2. Penggunaan Body Language Secara Tepat

  • Bahasa isyarat dan gerakan tubuh merupakan hal penting namun sering dilupakan orang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

–         postur tubuh.

–         Perpindahan tempat.

–         Gerak isyarat.

–         Mimik wajah.

–         Mata yang bersinar.

  • Hal -hal yang perlu dihindarkan:

–         memasukan tangan ke saku.

–         Tangan ditangkupkan di belakang punggung.

–         Lengan disedekapkan.

–         Bertolak pinggang.

–         Meremas-remas tangan.

3.Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran

  • Urutan presentasi: (tambahkan keterangan sendiri waktu ceramah)

–         Pendahuluan

–         Kalimat prepandangan.

–         Gagasan utama dan sub gagasan.

–         Keuntungan dari penyampaian materi.

–         Kalimat peninjauan.

–         Kesimpulan.

  • Sebelum membahas public speaking lebih jauh, kita tinjau pengertian komunikasi lebih dahulu. Dalam proses komunikasi, komunikator menyampaikan pesandan komunikan memberikan umpan balik. Umpan balik ini dapat berisi hal yang positif sebagai tanda mengerti pesan yang disampaikan, atau hal yang negatifsebagai tanda salah mengerti, atau bertanya sebagai tanda tidak mengerti.
  • Berbicara merupakan bagian dari komunikasi. Jika umpan balik dalam proses komunikasi itu lebih bersifat positif, berarti penyampaian pesan komunikatortelah efektif. Dalam melakukan public speaking tidak selalu ada kata sepakat namun selalu tercapai pengertian bersama (komunikan mengerti maksudkomunikator dan sebaliknya, walau tidak setuju).
  • Supaya tepat sasaran dalam melakukan public speaking, hal-hal berikut ini harus diperhatikan :

1) Kenali latar belakang komunikan, baik budayanya, sukunya, pendidikannya, pekerjaannya, hobinya, status sosialnya, kepentingannya maupunhal-hal yang nampaknya tidak ada artinya.

2) Hilangkan / dekatkan kesenjangan-kesenjangan dengan cara mengubah diri, ikuti “arus” namun tidak sampai “hanyut” dan akhirnya perlahan-lahan mempengaruhi “arus”.

3) Ciptakan suasana yang menunjang, tergantung pada komunikan yang kita hadapi, pada umumnya mereka senang dengan keramahan /keakraban dan keterbukaan yang tidak sampai tahap mencampuri urusan orang lain.

4) Tentukan maksud dan tujuan pembicaraan kita; sekedar pengisi waktu / obrolan ringan, diskusi, brainstorming, informasi, negosiasi, ataumempengaruhi orang lain.

5) Arahkan materi pembicaraan dan gunakan strategi sesuaidengan tujuan pembicaraan yang telah ditetapkan.

6)  Gunakan kata-kata yang tidak menimbulkan pengertian ganda agar tidak membingungkan.

7) Gunakan logika berpikir. Cobalah untuk kritis, kreatif, kembangkan pola pikir yang logis, dan sistematis. Biasakan bertanya mengapa,bagaimana, seandainya, …..

8)      Evaluasi terus secara sadar.

4.Penggunaan Alat Peraga

  • Alat peraga khususnya yang visual dimaksudkan untuk :

–         Memfokuskan perhatian audience

–         Mengukuhkan pesan verbal

–         Merangsang minat

–         Mengilustrasikan faktor-faktor yang sulit diverbalkan

  • Hal yang harus diingat adalah : alat peraga hanya sebagai alat bantu, jangan menjadi pusat perhatian. Interaksi danhubungan anda dengan audience yang menentukan keberhasilan public speaking.

5. Persiapan

  • Faktor nonteknis seringkali tidak diperhitungkan namun membawa akibat fatal bila ternyata muncul tiba-tiba. Misalnya :

–       Penampilan (rambut, pakaian, sepatu, bau badan, . . .)

–  Fisik (kesehatan, makan dulu, minum glucose, buang air besar/kecil, cukup tidur, . . .)

–         Latihan gaya, menghitung waktu, . . .

–         Kesempurnaan berkas/bahan, transparan cadangan, spidol.

–         Ketersediaan alat peraga dan cadangannya, . . .

–     Sound sytem, pengaturan tempat duduk, letak layar dan alat peraga, . . .

–         Kreativitas.

6. Pelaksanaan yang meyakinkan

  • Intonasi suara, semangat, rasa percaya diri, keyakinan yang sempurna, rasa optimis, mata yang berbinar, senyum dikulum, komunikatif, mengajak (berdialogdengan) seluruh audience, membangkitkan inspirasi, data yang akurat, peraga yang baik dan lain-lain sangat mempengaruhi keberhasilan berbicara di depanumum.

7. Feeling

  • Otak manusia terdiri dari optak kanan dan otak kiri. Otak kiri berpikir hal-hal yang rasional, sedangkan otak kanan memikirkan hal-hal yang berbau senidanmengandalkan perasaan, emosi dan nuansa-nuansa ketidak pastian. Dalam berbicara di depan umum, otak kanan juga harus difungsikan, tidak hanya otak kiri.Untuk apa? Agar kita dapat mengatasi gejala-gejala yang dapat merusak presentasi kita. Contoh : jam presentasi yang tidak tepat (membuat ngantuk),kebosanan karena acara yagn monoton dan berlebihan, kelelahan, kurang minat dan sebagainya. Sebaiknya presentasi segera di break dengan humor, tanyajawab, demonstrasi alat atau visualisasi sesuatu yang merangsang minat. Selain itu ciptakan suasana yang hangat dan interaksi yang “hidup”.

8. Finishing Touch

  • Setelah kesimpulan di akhir pembicaraan, ungkapkanlah tantangan, pertanyaan, penegasan, demo atau apa saja yang dapat audience terpana, tercengang,berpikir, atau bahkan protes. Hal ini akan memberi kesan positif dan rangsangan untuk bertanya.

Untuk konsultasi Training Motivasi Malang, Outbound Malang, Wisata Malang, Travel di Malang dan Hotel di Malang Jatim yang sesuai dengan kebutuhan tim Anda, Silahkan menghubungi office kami untuk informasi lebih lanjut:

JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 / 0858-5549-4440

SURABAYA
Jl. Nginden Semolo 44 Surabaya
Mobile: 087 836 152 078 / 085 755 059 965

MALANG
Perum Taman Landungsari Indah N1 Malang
0858-5549-4440 (Arina)
0878-3615-2078 (Ibu Dini)
0858-4027-8033 (Ibu Olla)
0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)
0857-5505-9965 (Bapak Zidan)

Email : indonesia.tips@gmail.com

About The Author

admin

admin

Leave a Replay

Tentang Tips Indonesia

Tips Indonesia Adalah sebuah lembaga coaching, consulting, mentoring, dan training dalam bidang sumber daya manusia dan bisnis yang berdiri sejak 22 Oktober 1999.

News Update

Kegiatan Outbound

Klien TIPS

Tentang Psychology

Kegiatan Coaching

Training Karyawan

Kegiatan Rafting

Public Speaking

Seminar Motivasi